Kamis, 07 April 2011

tangisan jiwaQ

jiwaQ, mengapa engkau menangis???
Apakah engkau telah menemukan kelemahanQ???
betapa piLunya air matamu yg pedih menikam hati
untuk sebuah kesalahan yg tdk engkau ketahui
sampai kapan engkau akan meratapi diri?
Tiada Lagi yg Q miLiki seLain kata yg menerjemahkan semburat impian sebagai gejolak ambisi atau hidayahmu.

JiwaQ,,,cermatiLah daku.
HidupQ hanya terpayungi ajaranmu
Sementara perihnya deritaQ mengiringi Lika Liku Langkahmu

HatiQ yg duLu begitu perkasa menempati sebuah singgasana
kini hanya meringkuk bak budak terhina
kesadaranmu juga pernah mengingkarkan kesetiaan persahabatan
namun kini malah balik memusuhiku.
DuLu, masa remajaQ adL harapanQ
namun kini justru mengancam keLemahanQ

JiwaQ, mengapa tuntutanmu sungguh berLimpah?
TeLah Q jauhi pesona duniawi demi mengikuti petua arah
yg engkau utk Q ikuti
bersikalh adil padaku atau sekalian undanlah sang maut agar aku terbebas
lantaran mahktamu sendiri adalah keadilan itu?

JiwaQ maafkanlah aQ, ampunilah aQ
engkau telah meriasiku dengan cinta kasihmu
hingga aku tak lagi kuasa menyanggahnya
engkau dan cinta kasihmu tak terbelah dalam kekuasaan
sementara hati dan diriku tak terbelah dalam kelemahan
lantas apakah pergumulan kekuatan dan kelemahan akan tuntas??

JiwaQ, maafkanlah aQ, ampunilah aQ
engkau telah menguakkan kebahagiaan yang berada diluar kuasa jangkauanQ
engkau dan kebahagiaan bertapa di puncak gunung yang tinggi
sementara kesengsaraan dan diriku terbaring bersama dikecuraman dasar jurang
lalu akankah tiba suatu masa dimana puncak gunung bersua dengan kecuraman dasar jurang??

JiwaQ maafkanlah aQ, ampunilah aQ....
keindahan telah kau tampakkan padaQ
tetapi kemudian kau menyembunyikannya lagi
engkau dan keindahan hidup dan bercahaya
sementara aQ dan kebodohan berkubang bersama dalam kegelapan yang hakiki
lantas akankah tiba suatu masa dimana kegelapan akan tertembus oleh cemerlang cahaya

kecemerlanganmu akan berkunjung bersama kedatangan akhirat kelak
namun kini engkau menuturkannya sebagai suatu awal keberangkatan
padaQ dan kehidupan kini menderita bersama
sepanjang kami dalam ruang kehidupan
jiwaQ inilah yang tak kunjung Q pahami
engkau terbang cepat memasuki alam keabadian
sementara ragaku hanya berigsut sangat perlahan
menuju muara kehancuran
engkau tidak bisa menungguku
sedangkan ragaku tidak dapat dipacu
jiwaQ inila siksa batinQ

engkau mengunjungi sang kekasih
ditengah kesenyapan malam dan mengkhidmati
pucuk-pucuk indahnya kbersamaan sedangkan ragaku senantiasa tertinggal
trbakar oleh gelegar prahara
antara harapan dan perpisahan
jiwaQ inilah ujug derita batinQ

JiwaQ maafkanlah aQ, ampunilah aQ....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar